Jumat, 01 Juli 2016

Verb (English GRAMMAR for Toefl)

Materi ke (3) VERB (Grammar for toefl)

Kalimat pada umumnya terdiri satu subject dan verb.. Di lihat dari bentuknya verb ada dua macam *bare infinitive/ tanpa to dan to infinitive/alias verb pake to*

*bare infinitive* kagak perlu to

1. Setelah modal.. Pasti tau modal dong? Can, could, may, might, should dll

*You can play billiards well* gak usah *you can to play billiards well*

2. Setelah verb of perception: ini verb yg menggunakan indera kita seperti: see, watch, notice, help, make, hear, feel, let's dll

*I watch katty perry sing a song on TV*
*you make me feel happy all the time*

Itu kalo artinya aktif ya, kalo artinya pasif tetap ya pake pola pasif dan pake to

*mr. Ali is heard to say something*


*TO INFINITIVE* ini pake to dan biasanya selain aturan di atas jika dalam satu kalimat ada dua verb Maka di selangi dengan to


Selain itu to infivitive juga dipakai *setelah adjective: dangerous, possible, hard, anxious, prepared, ready, impossible, eager, boring, good, difficult, pleased, usual, able, easy, common

*it's dangerous to go out alone at night*

*it's easy to say "I love u" but it's too difficult to make it real*

Bisa juga dengan pola (adj + enough + to infinitive

*I'm strong enough to face my problems*


NAHHH, yg berikutnya kita akan bahas mengenai verb yg butuh kata kerja (transitive) dan verb yg tidak butuh verb (intransitive) ----> kalo yg ini maen feeling aja di artikan bener bener, verb ini butuh object atau tidak... Verb khusus yg hampir sama berikut ini

INTRANSITIVE
1. Rise rose risen (terbit)
*the sun rises in the East* ------> setelah rises kan bukan object melainkan adverb (keterangan)
2. Lie lay lain (berbaring)
*I lie down in my bed*
3. Sit sat sat (duduk)
4. Lie lied lied (berbohong)


TRANSITIVE (BUTUH DONG KATA KERJA)

1. Raise raised raised (mengangkat)
*some students raise their hands* pakai hands kan sebagai obsject nya, coba gak pake hands, emang berapa angkat apaaa?????

2. Lay laid laid (meletakkan)
3. Set set set (menaruh)


VERB juga ada yg regular dan irregular dalam perubahaannya dari v1-v2-v3 tapi ini akan dengan sendiri nya paham dan terbiasa jika sering dipakai..


#sekian selamat belajar#

Rabu, 29 Juni 2016

Materi (2) NOUN alias kata benda

Klasifikasi noun sebenernya banyak (abstract dan concrete) --> intinya abstract yg tidak dlihat seperti friendship, freedom, ability, agreement.. Concrete:  nama orang, nama negara, kebangsaan, nama gunung, nama sungai, nama hari.. (NB: untuk membedakan kedua jenis noun ini gak begitu worth it)


Yg penting adalah kita bisa membedakan countable dan uncountable serta aplikasi dalam kalimat

COUNTABLE
Terbagi menjadi singular dan plural

#singular# kita bisa memakai a/an, one, this, that, each, every, another, a single
Example
1. She buys a book and an apple
2. There is one car
3. This house is good but that house is not
4. Each student is happy
5. Every teacher comes on time
6. I dont like this book, give me another book
7. I dont like a single part of this book

#Plural#
Ya namanya jamak tambah aja s atau es sesuai aturan

1. Rata rata hanya tambah s
2. Noun yg berakhiran s, ss, z, x, ch di tambah es ya..-----> 3 buses, 2 glasses,  2 quizes, 6 boxes, 5 chruches
3. Tambahkan es juga pada noun akhiran o ---> one heroes, two tomatoes
4. Merubah y menjadi i dan tambah es >> two babies, hobbies, cities
5. Akhiran Y tapi sebelumnya vowel alias a, i, u, e, o maka cukup tambah S >> keys, days, monkeys
6. Merubah f/fe menjadi ves >> my lives (life), many leaves (leaf), many wolves (wolf)
7. Kata kata irreguler >> child jadi children,  man/woman jadi men/women, foot jadi feet, goose jadi geese,, mouse jadi mice, ox jadi oxen
8. Um jadi a ya..>> datum itu singular dan plural nya data, memorandum jadi memoranda, agendum jadi agenda
9. On jadi a >> criterion jadi criteria, phenomenon jadi phenomena
10. Us jadi i >> alumnus jadi alumni, stimulus jadi stimuli
11. Ada si yg singular Sama dengan plural nya >> deer, sheep, cattle, fish, series, species, means
12. Kata hundred, million sama thousand gak pake s ya >> two hundred books jadi yg pake s bukan hundred nya tapi book nya.. Oke???
13. Beda kasus kalo ada kalian >> hundreds of employees artisan ratusan pekerja... Tens of students artinya puluhan murid2.


*penting tapi kadang sering Lupa* setelah OF harus bentuk plural ya kalo noun nya adalah countable

One of the books (setelah kan ada kata book jadi book nya harus jamak karena book kan countable)


UnCOUNTABLE NOUN

Intinya gak bisa dihitung: oil, sand, fruit, blood, milk, coffee, tea, mathematics pokoknya semua bidang ilmu, news, furniture, equipment, information, hydrogen pokoknya semua senyawa kimia, money, knowledge, evidence, education, homework

*uncountable noun selalu dianggap singular*

- There is oil in the kitchen ---> bukan there are yaaa
-Our blood is red >> bukan are

*bisa sih merubah uncountable menjadi countable dengan di kasih satuan*

A bar of chocolate dan two bars of chocolate --> jadi misal plural yg di tambah s bukan chocolate nya tapi bar nya yaaaa

*QUANTIFIER*
1. Much untuk uncountable dan many untuk countable ya
- I Have much money ---> karena money uncountable jadi gak pake s ya (ingat uncountable selalu singular)
-I have many friends

2. A little lawannya a few >> litte uncountable ya

3. Some sama any unique mereka bisa di pake dua dua nya cuma some kusus kalimat positif dan any kusus kalimat negatif

- I need some money or i need some friends
- I dont need any money
-I dont need any friends

4. Several untuk countable ya

5. A lot of, most sama all juga bisa dua dua nya
-Most/ all of sugar is on the table
- Most/all of the teachers are clever

6. Both untuk countable ya... Both of the girls are mine

7. A number of (sejumlah) sama the number of (jumlah) semua untuk countable tapiiiii ada tapiiii nya ya.. Lihat contoh aja deh

- The number of the students is 7
- A number of the students are studying

*the number dianggap tunggal walaupun setelah of diikuti noun "students" tapi tetep is*

*beda sama a number dia dianggap plural maka pake are*

*oh iya yg gak kalah penting kapan kamu pake to be nya jamak atau single pada kalimat yg ada of nya??? Di liat subject yg sebelum of ya..>> the mother of the children is beautiful >>> pada kalimat ini setelah of memang jamak (children) tapi tetep ya pake nya is karena subject utamanya tetep the mother... Mothers of students are coming to the school for meeting.. Kenapa are?? Bukan gara gara students nya tapi gara gara subject nya mother..*

#penggunaan it#
1. Weather: it is cloudy, not sunny
2. Time: it is already 7 o'clock
3. Distance: 300 kilometers from Jakarta to bandung
4. Identification: it is my mother who gave me spirit in my life
5. Situation: it is dark in the room
6. Untuk adj: it is good to see u

#penggunaan there#
Diikuti to be dan bisa singular bisa plural

- There is a book on the table
- There are 3 books on the table

Bisa diikuti verb dan subject
-There play 5 boys in the field


*sekian*

Rabu, 25 Desember 2013

Kenali demam berdarah yuk

Nahhh musim hujan telah tiba nih, saat nya harus hati hati dengan si pembunuh demam berdarah !!

DEMAM BERDARAH
Definisi :penyakit demam akut (mendadak tinggi) tanpa sebab yang jelas (biasanya tanpa batuk dan pilek) dengan manifestasi perdarahan yang bisa menyebabkan syok serta kematian.

Penyebab : virus dengue tipe 1, 2,3,4 tetapi paling sering tipe 3..virus ini di bawa oleh nyamuk aedes aegypti dan juga nyamuk aedes albopictus .. nyamuk ini biasa nya suka di aer jernih...makanya jangan biarkan aer menggenang terlalu lama ya, di buang atau di kuras ya biar gak ada jentik jentik nyamuknya. Kadang orang yang terkana demam berdarah bisa kena lagi karena mungkin terkena jenis virus dengue tipe lain dan yang paling penting tergantung daya tahan tubuh kita.

Gejala
1. Paling ringan adalah tanpa gejala sampai terberat bisa syok (waspada ya)
2. Demam mendadak tinggi 2 sampai 7 hari, terkadang dengan penurun panas demam turun tapi kerja obat habis demam lagi deh...demam lebih dari 7 hari mulai pikirkan sebab lain ya sahabat sehat..sahabat sehat sedia termometer sendiri di rumah lebih aman lohhh..hehehehehe
3. Amati ada tidak perdarahan dari gusi, hidung, muntahan, buang air besar berwarna gelap...dan amati juga ruam kemerahan pada kulit
4. Nyeri persendian tapi pada anak anak susah di tanyakan ya..
5. Muntah
6. Nahh selIn tanda tanda di atas sahabat sehat bisa dengan sering raba telapak kaki si penderita kalo terasa dingin dan basah itu curiga jatuh ke fase syok maka harus segera di bawa ke dokter
6. Nafsu makan menurun
7. Nahhh pada orang demam berdarah itu bisa terjadi pembesaran hati / hepar...letak hepar di perut kanan atas yahhh
8. Kalo di check darahnya yang paling di amati kadar trombosit dan hematokrit.. nah karena pada demam berdarah sedang sampai berat pori pori pembuluh darah melebar jadi kadar trombosit turun, hematokrit naik serta cairan dalam pembuluh darah bocor keluar...ke paru2 pasien jd sesak, ke perut jd bisa membesar, bengkak di kaki, mata sembab..

Kapan sih masa rentan syok?
1. Demam hari ke 4, 5, dan 6
2. Suhu turun..hati hati bukan karena sembuh loh jd mungkin bs itulah fase pre syok
3. Anak mulai penurunan kesadaran alias ngantuk ngantuk..bedakan dengan tidur
4. Nadi cepat dan lemah
5. Sel darah putih turun

Bedakan dengan
1. Cikungunya : biasany satu keluarga kena, demam lebih tinggi, masa demam lebih pendek, mata merah, dan paling sering nyeri sendi
2. Campak : demam dulu baru muncul ruam dari daerah telinga dan menyebar keseluruh tubuh. Sebelumnya ada batuk pilek...awas campak nular sekali lewat batuk atau cipratan ludah pasien

Kapan harus di bawa ke dokter..? Ya jika ada tanda tanda di atas ya, jangan menunggu syok..

Apa yang bisa di lakukan di rumah.?
1. Selalu sedia penurun panas, dosis ikuti label di dose obat
2. Komprez air es
3. Minum sebanyak mungkin
4. Selanjutnya hubungi dokter terdekat.

Selasa, 05 Maret 2013

jurnal anestesi


BLOK REGIONAL DIBANDINGKAN DENGAN ANESTESI UMUM UNTUK SECTIO CAESAREA DAN PENGARUH PADA NEONATUS ; PENELITIAN BERBASIS POPULASI
Charles S Algert*1, Jennifer R Bowen†2, Warwick B Giles†3,
Greg E Knoblanche†4, Samantha J Lain†1 and Christine L Roberts†1


ABSTRAK
Latar Belakang: guidelines anestesi merekomendasikan anestesi regional untuk sebagian besar tindakan sectio caesarea karena terdapat resiko kegagalan saat pemasangan intubasi dan juga terjadi aspirasi jika menggunakan anestesi umum. Namun, anestesi umum dianggap aman terhadap fetus, berdasarkan bukti bukti yang masih sangat terbatas dan masih digunakan untuk tindakan sectio caesarea.
Metode: cohort pada sectio caesarea dengan indikasi (sectio caesarea ulangan yang direncanakan, kegagalan kemajuan persalinan dan fetal distres) yang dilakukan dalam periode 1998 sampai dengan tahun 2004 (N 50.806). Dibandingkan antara yang menggunakan anestesi umum dengan spinal maupun epidural, dinilai pengaruh terhadap kebutuhan intubasi neonatus dan skor apgar 5 menit (apgar5) < 7.
Hasil: resiko untuk terjadi efek samping meningkat pada sectio caesarea yang menggunakan anestesi umum pada ketiga indikasi dan merata di semua rumah sakit. Resiko relative terluas untuk kelompok resiko ringan yaitu pada sectio caesarea ulangan ; resiko relatif pada resusitasi dengan intubasi adalah 12,6 (95% confidence interval 7.6, 21.7) dan resiko relative untuk apgar5 adalah 13.4 (95% confidence interval 9.2, 19.4). resiko terbesar secara nyata terdapat pada sectio yang tanpa perencaan dengan indikasi fetal distres; terdapat lima intubasi tambahan setiap 100 tindakan dan enam apgar5 < 7 untuk setiap 100 tindakan.
Kesimpulan: Pengaruh terbesar terhadap bayi dengan menggunakan anestesi umum adalah ketika dengan indikasi fetal distres. Peningkatan resiko efek merugikan pada neonatus harus dipertimbangkan ketika teknik anestesi umum digunakan.

LATAR BELAKANG 
Secara international, guideline anestesi untuk obstetri merekomendasikan digunakan spinal dan epidural dibandingkan menggunakan anestesi umum untuk sebagian besar sectio caesarea (SC). Alasan utama rekomendasi digunakan anestesi blok karena resiko kegagalan intubasi endeotrakeal dan aspirasi cairan gaster pada wanita hamil pada anestesi umum. Sementara terdapat bukti bahwa anestesi umum berhubungan dengan peningkatan kebutuhan resusitasi neonatus. Bukti tentang indikasi spesifik tindakan SC dengan tingkat kebutuhan resusitasi selanjutnya masih sangat terbatas. Penelitian sebelumnya biasanya hanya berbasis satu rumah sakit saja dan rendahnya penelitian yang menghubungkan dengan pengaruh terhadap neonatus seperti skor apgar 5 menit. Khusunya berdasarkan sub-kelompok berdasarkan indikasi tindakan SC seperti keadaan darurat. Penelitian observasional, biasanya tidak melihat resiko, karena keadaan darurat yang membingungkan seperti perdarahan antepartum yang dapat sebagai indikasi anestesi umum dan juga menyebabkan buruknya status bayi lahir. Sebuah sitematik review anestesi untuk SC termasuk hanya dua penelitian secara acak dengan total 10 pada apgar5 <7 dan satu percobaan dengan terapi oksigen. Meta analisis dan lainnya yang menggunakan keasaman darah tali pusat sebagai outcome, menyimpulkan bahwa tidak ada bukti bahwa anestesi regional lebih superior daripada GA dalam hal pengaruh terhadap neonatus.
Meskipun penggunaan GA telah menurun dan penggunaan anestesi regional telah meningkat, baik SC direncanakan (elektif) maupun yang tidak direncanakan (emergensi) masih menggunakan GA. GA dapat dianggap anestesi tercepat pada situasi darurat karena menghindari kemungkinan kegagalan teknik blok regional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui resiko relative resiko resusitasi neonatus dengan intubasi dan dari skor apgar5 <7 saat SC dilakukan dengan GA dan dibandingan dengan teknik anestesi regional,  berdasarkan indikasi yang spesifik dan tingkat resiko untuk neonatus. Tujuan berikutnya adalah untuk menguji apakah resiko efek merugikan ini bervariasi berdasarkan perbedaan level rumah sakit.




METODE
Populasi penelitian ini mencakup semua bayi lahir hidup melalui tindakan SC di New South Wales (NSW), Australia periode 1 Januari 1998 sampai 31 Desember 2004. Data diperoleh dari identifikasi database mengenai populasi terkait. The Midwives Data Collection (MDC) adalah suatu lembaga survey mengenai semua kelahiran di NSW dengan umur kehamilan ≥ 20 minggu atau berat lahir ≥ 400 gram. Data pasien telah di catat di bagian penerimaan semua rumah sakit, termasuk ICD10 kode diagnostik yang terkait dengan penerimaan awal. Baik MDC dan data penerimaan kelahiran tersedia dari tahun 1998 sampai dengan 2004. Data yang tidak terkait dengan anesthesia juga tersedia di MDC pada tahun 2005 dan 2006. Penelitian ini disetujui oleh populasi di NSW dan Health Services Research Ethics Committee dan The university of Sidney Human Research Ethics Committee.
MDC mengumpulkan data tentang karakteristik ibu, kehamilan, proses persalinan, penerimaan dan keadaan neonates. Hal ini juga termasuk kotak centang untuk untuk keterangan teknik anestesi yang digunakan baik spinal, epidural dan/ GA saat pengiriman. Dalam penelitian ini, blok regional termasuk beberapa data dimana teknik spinal dan/ epidural (termasuk kombinasi spinal/ epidural) juga dicatat. Hasil dan teknik penghitungan dalam penelitian ini juga dilaporkan pada MDC. Berbeda dengan dengan rekam medis, MDC mencatat lebih spesifik mengenai persetujuan (kappa > 0,75) untuk GA pada SC, epidural dan spinal anestesi, resusitasi neonates dan skor apgar5 dan hampir semua persetujuan SC. Hanya terdapat 4 SC yang tidak di catat teknik anestesi dan hanya 80 (0,06%) yang hilang untuk skor apgar5.
Tindakan SC dikategorikan “direncanakan” jika diputuskan sebelum waktu persalinan dan dikategorikan “tidak direncanakan” jika diputuskan setelah persalinan telah dimulai. Pengiriman dimana tercatat sebagai regional blok selain GA disebut sebagai konversi ke GA dan barangkali mewakili regional blok yang gagal dilakukan. Rumah sakit telah di kelompokkan menjadi 3 kategori : “large public” dimana tersedia pelayanan untuk obstetric beresiko tinggi dan staff anestesi berada di tempat selama 24 jam, “other public” dan “private”.
Penilaian utama pada bayi yaitu kebutuhan resusitasi dengan intubasi saat bayi lahir dan skor apgar 5 menit, yang dibagi menjadi < 7 atau ≥ 7. Skor apgar5 yang kurang dari 7 berhubungan dengan peningkatan resiko kematian dan gangguan neurologis. Penilaian pada bayi ini dibandingkan dari SC dengan teknik GA dan beberapa teknik blok regional. Kategori analisis untuk GA termasuk yang rujukan awal GA atau regional blok yang dikonversikan menjadi GA. Untuk mengontrol faktor pembaur pada indikasi, perbandingan dibuat menjadi 3 kelompok resiko yang ditentukan berdasarkan indikasi SC. Resiko ringan sebagai kelompok kehamilan yang direncanakan untuk dilakukan SC ulangan, resiko sedang sebagai kelompok kehamilan dengan partus lama tetapi tidak terdapat tanda fetal distress dan kelompok ketiga sebagai kelompok resiko berat yaitu SC yang tidak direncanakan (emergensi) karena terdapat tanda fetal distress. Criteria inklusi yaitu usia ibu 22-44 tahun, usia kehamilan 38 sampai 41 minggu, dan kehamilan tunggal. Kehamilan yang dilaporkan disertai dengan hipertensi, oligohidramnion, polihiodramnion, antepartum hemmorhage, atau perawatan untuk suspek kelainan pada bayi dieksklusikan karena akan mempengaruhi pemilihan untuk teknik anestesi dan juga keadaan neonatus. Kelahiran kemudian juga dibatasi pada presentasi non-sungsang > 10th persentil umur kehamilan dan pada wanita > 38 minggu di NSW yaitu 2660 g, ini adalah berat minimal yang masuk kedalam analisis penelitian ini. Resiko relative, risk difference dan 95% confidence interval dihitung untuk setiap indikasi dan/ kelompok resiko. Risk difference adalah perbedaan tingkat hasil yang absolute antar kelompok dan dalam penelitian ini mengukur tingkat efek samping yang terjadi dengan GA.
Untuk menguji dampak variasi pada level pelayanan anestesi yang tersedia, resiko intubasi dan apgar5 <7 kemudian di kelompokkan berdasarkan tingkat rumah sakit untuk setiap grup/ kelompok. Risk difference untuk setiap kategori rumah sakit dihitung dan disajikan secara luas dan heterogenitas dari efek di hitung menggunakan l-squere (I2). Nilai I2 memperkirakan presentase variasi antara sub-kelompok (tingkat rumah sakit dalam hal ini). Yang ini dikarenakan efek heterogenitas daripada suatu kesempatan.
HASIL      
Dari tahun 1998 sampai dengan 2004 terdapat 592.125 rujukan untuk persalinan. Penurunan terjadi setiap tahun 0,9% dari 85.072 pada tahun 1998 menjadi 84.288 di tahun 2004. Wanita yang dikirim untuk dilakukan SC mengalami peningkatan tajam, mencapai 41,5% dari 16.216 pada tahun 1998 menjadi 22.904 pada tahun 2004. Selama periode ini SC dengan menggunakan teknik GA mengalami penurunan (lihat table 1). Penurunan penggunaan GA lebih banyak pada kelompok yang dilakukan SC terencana (elektif) daripada SC yang tidak direncanakan (25.0% vs 18.3%). “private hospital” paling rendah dalam penggunaan GA dan “other public hospital” mempunyai tingkat tertinggi dalam penggunaan GA. Data MDC tahun 2006 menunjukkan penurunan dalam penggunaan GA : 1654 SC yang tidak terencana menggunakan GA (15,3%) dan 1627 SC terencana menggunakan GA (10.5 %). Kegagalan blok regional terjadi pada keduanya, baik SC terencana ataupun tidak terencana.
Selama periode penelitian ini terdapat 137.987 rujukan untuk SC, 69.437 adalah kehamilan tanpa tanda resiko pada janin sebelum dikirim. Dari sejumlah pengiriman ini, dimasukkan ke dalam tiga indikasi SC yang spesifik dan akhirnya dipilih 50.806 kelahiran hidup. RR dan risk difference untuk resusitasi dengan intubasi dan apgar5 <7 pada specific indikasi SC terlihat pada table 2. Untuk ulangan SC yang direncanakan dengan regional blok, keduanya baik intubasi (0.09%) dan apgar5 <7 (0.17%) menunjukkkan kejadian yang sangat jarang. RR saat GA digunakan untuk SC ulangan mengalami peningkatan hebat, dan jika pengiriman dengan resiko rendah peningkatan resiko pada GA yaitu 1 dengan intubasi dan 2 apgar5 /100 pengiriman. Peningkatan resiko karena GA meningkat pada kasus kegawatan indikasi , begitu juga dengan indikasi fetal distress  terdapat 5 ekstra intubasi/ 100 pengiriman dengan GA dan 6 ekstra apgar5<7. Diantara bayi yang memerlukan intubasi yang dilakukan dengan GA memiliki tingkat lebih tinggi pada apgar5 <7 jika dibandingkan dengan regional blok : 42% vs 20% untuk ulangan SC yang direncanakan (P=0.06), 51% vs 21% untuk persalinan lama (P< 0.01) dan 57% vs 34% untuk fetal distress (P- 0.001).
Kelompok lain secara terpisah sejumpah 3473 kehamilan kecil yang dikirim pada usia kehamilan 38 sampai 41 minggu dengan sc yang tidak di rencanakan juga di analisis, 30.0% diantaranya dilakukan SC dengan GA. Disini kebutuhan antenatal meningkat baik intubasi (RR = 3.4. 95% CL 2,4. 4,8) dan apgar <7 (RR = 4,3. 95% cl 3,1. 5.9), ketika SC dilakukan dengan GA.
GA dilakukan lebih sering pada “other public hospital” lainnya dari semua kelompok resiko. Untuk pengiriman ulangan SC dengan resiko rendah, 22.5% dilakukan dengan GA di “other public hospital” dibandingkan dengan 14.4% di “large public hospital” dan 9.0% pada “private hospital”. Untuk kelompok dengan partus lama, 25,4% GA dilakukan di “other public hospital”, 9.6% di “large hospital” dan 9.4% di “private hospital”. Untuk SC yang tidak di rencanakan untuk fetal distress 39.0% dilakukan GA di “other public hospital”, 24.0% dilakukan GA di ’’large hospital” dan 14.9% dilakukan GA di “private hospital”.

Tabel 1 menunjukkan risk difference untuk resusitasi dengan intubasi dan untuk nilai apgar5 <7 untuk tiap kelompok indikasi, untuk setiap kategori rumah sakit. Untuk semua indikasi SC dan mencakup semua level rumah sakit, hasil yang diharapkan lebih pada regional blok dibandingkan GA. Grup SC ulangan yang di rencanakan menunjukkan tidak ada perbedaan dalam tingkat intubasi diberbagai level rumah sakit (heterogenitas I2=0%). Tetapi disana terdapat heterogenitas kuat untuk apgar <7 (I2=75%). Hal ini mungkin terpengaruh oleh rumah sakit pribadi, yang mempunyai nilai terendah untuk apgar5 <7 setelah GA (1,4%) dan angka tertinggi setelah regional blok (0.2%). Hasil risk difference terkecil (1.2 apgar5 <7 ekstra/ 100 pengiriman dengan GA). Untuk kelompok partus lama terdapat heterogenitas kuat resiko difference untuk intubasi (I2=8.2%) dan hasil apgar5 (I2=52%). Heterogenitas didorong oleh nilai relative yang tinggi untuk intubasi (5.4%) dan apgar5 <7 (5.4%) di rumah sakit umum besar dengan GA, sedangkan untuk rumah sakit umum lainnya dan rumah sakit pribadi mempunyai nilai intubasi <2.5% setelah GA. Untuk kelompok indikasi fetal distress, terdapat nilai risk difference yang kuat untuk intubasi (I2=72%) dan heterogenitas yang lemah untuk apgar5 <7 (I2=7). Hal ini karena rendahnya nilai relative untuk intubasi (3.9%) dan apgar5 <7 (5.7%) di rumah sakit pribadi setelah GA.






DISKUSI      
Penelitian ini merupakan penelitian terluas untuk membandingkan efek metode anestesi pada SC dengan menilai keadaan neonates dan juga dilakukan pengontrolan faktor pembauran yang spesifik baik dari resiko kehamilan dan indikasi untuk SC. Kita telah menunjukkan ada resiko yang signifikan untuk neonates baik dari kebutuhan resusitasi dengan intubasi dan rendahnya skor apgar5 menit, untuk berbagai indikasi. RR terbesar baik efek samping yang terjadi pada resiko rendah SC ulangan yang direncanakan dengan GA, tetapi resiko yang berlebihan yang di sebabkan oleh GA untuk kiriman emergensi dengan fetal distress dimana infant sudah akan telah dikompromisikan sampai batas waktu yang ditentukan. Tidak hanya dengan GA untuk peningkatan resiko intubasi, tetapi itu juga meningkatkan probabilitas apgar5 <7 dibandingkan dengan intubasi setelah dilakukan regional blok.
Hasil sama juga dilaporkan oleh Negara berkembang, penggunaan GA untuk SC di NSW menurun dan penggunaan spinal anestesi menjadi lebih tersebar luas. Bagaimanapun, GA masih tetap digunakan untuk 12.6% pada pengiriman SC tahun 2006 diseluruh level rumah sakit negara ini. Penelitian ini embuat bukti kuat tentang guideline rekomendasi regional blok lebih tepat daripada GA untuk sebagian besar SC dan bermanfaat untuk neonates dan juga untuk ibu. RR baik untuk intubasi maupun apgar 5 menit menurun hebat jika menggunakan regional blok untuk semua 3 kelompok resiko dan semua 3 level rumah sakit. Meskipun penelitian ini didasarkan pada pengamatan data, itu mencakup pengiriman dalam jumlah banyak dari semua populasi. Kelompok indikasi SC membuat perbandingan dan mengontrol factor pembaur. Hasil untuk resiko tinggi fetal distress dianggap masih menjadi factor pembaur ketika sebab yang tepat serta factor gawat janin yang tidak dilaporkan. Namun perdarahan dan gangguan hipertensi maternal dan preterm di eksklusikan. RR dari apgar 5 <7 sangat mungkin bagus pada kelompok tersebut (RR =4.7 jika GA digunakan), dan itu terlihat tidak mungkin bahwa seleksi bias ini dapat dijelaskan dengan cara ini. Peningkatan angka intubasi seperti pada kegawatan indikasi untuk Sc meningkat secara konsisten dengan peningkatan dalam nilai apgar <7.
Penelitian anestesi berbasis populasi sebelumnya di Tasmania telah menemukan secara signifikan peningkatan resiko intubasi dan apgar1 <4 baik ulangan atupun SC untuk pertama kali dengan teknik GA dan RR untuk intubasi =10.8 (95% CI 3.2, 36.0) ketika SC emergensi dilakukan dengan GA. Penelitian di US baru baru ini, termasuk kelahiran dari 14 universitas berbasis rumah sakit menunjukkan baik apgar1 ≤ 3dan apgar5 ≤ 3 tetapi tidak spesifik berdasarkan indikasi SC. Penelitian observasional lain telah menemukan peningkatan kebutuhan untuk resusitasi ketika menggunakan GA. Bagaimanapun, ini semua terbatas pada kekuatan statistic untuk pantauan apgar dan terus berlanjut sampai dua penelitian terakhir. Kontrolan atau peringkat untuk indikasi SC juga tidak ada. Penelitian dengan 3940 pengiriman di sebuah rumah sakit tipe 3 telah menggunakan 3 kelompok indikasi SC (elektif, mendesak, darurat) yang hampir sama dengan penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan signifikan dalam kebutuhan intubasi dan rendahnya apgar5 untuk kelompok SC mendesak dan darurat, tetapi tidak terlalu bermakna untuk yang menggunakan elektif dan tidak tidak mengontrol seperti halnya umur kehamilan. Randomized trial anestesi untuk SC tidak selalu mempunyai jumlah pengiriman yang sedikit tetapi mungkin karena keterbatasan generalisability. Sebagai contoh randomized trial dengan lebih dari 5 apgar5 <7 kejadian dari kehamilan yang terpengaruh dari pre-eklamsia berat.
Keterbatasan penelitian ini adalah infant di catat hanya saat kelahiran sampai keluar dari rumah sakit tanpa di amati selanjutnya. Apgar5 <7 biasanya berkaitan dengan asfiksia, tetapi apakah apgar5 <7 akibat GA juga mempunyai nilai prognosis yang sama dengan asfiksia. Bahwa efek samping yang sementara akibat GA untuk batas waktu tertentu adalah wajar pada bayi dengan resiko rendah, beban terbesar adalah ketika terjadi pada bayi yang sudah di duga mempunyai indikasi fetal distress. Yang dalam penelitian ini secara signifikan resiko baik intubasi dan apgar5 <7 meningkat jika pengiriman menggunakan GA.
Keunggulan dari penelitian ini sangat luas baik dari validitasnya, berbasis data populasi. Seperti semua database, dapat terjadi kesalahan pencatatan factor resiko untuk SC. Namun, untuk hipertensi maternal telah menunjukkan manifestasi yang lebih serius, yang dapat membuat kesakitan maternal yang lebih sering dilaporkan. Jika itu berlaku untuk komplikasi selama kehamilan, maka akan lebih banyak dilaporkan sebagai sebagai penyebab efek pada neonates. Variasi pengalaman dan ketrampilan anestesi atau dokter kandungan mungkin bertanggung jawab pada resiko yang terjadi pada GA, sebagai bukti terjadinya heterogenitas disetiap level rumah sakit. Namun perbandingan disemua level rumah sakit lebih cenderung menggunakan regional blok disbanding GA.


KESIMPULAN
Keprihatinan mengenai efek GA pada neonates lebih terfokus pada status asam basa, resusitasi dan apgar skor menit 1, dengan asumsi bahwa efek GA pada neonates pada waktu singkat awal kehidupan. Peningkatan intubasi neonates setelah GA dalam penelitian ini memperlihatkan suatu ancaman dan rendahnya apgar5 yang persisten dapat menyebabkan efek merusak lebih lama daripada segera setelah pengiriman. Peningkatan secara hebat untuk tindakan intubasi dan nilai apgar 5 <7 terjadi pada bayi yang paling rentan: yang di indikasikan untuk dilakukan SC karena indikasi fetal distress. Dokter mungkin harus lebih sadar akan efek GA untuk SC baik pada yang direncanakan ataupun SC darurat
















CRITICAL APPRAISAL
Validitas
1.      Apakah terkumpul sampel yang jelas dan representative pada satu titik tertentu dalam perjalanan penyakit mereka?
·         Idealnya harus memasukkan seluruh memasukkan seluruh pasien yang mengalami penyakit tertentu dan hidup dan penelitian dilakukan segera setelah penyakit timbul
·         Keadaan pasien harus di definisikan dengan jelas
·         Peneliti harus meneliti seluruh pasien pada saat gejala klinik timbul (inception cohort)
Ya

2.      Apakah follow up dilakukan cukup panjang dan lengkap?
·         Harus diikuti sampai terjadinya outcome yang objectif
·         Lamanya pengamatan tergantung pada perjalanan penyakit

Ya

3.      Apakah criteria outcome yang objektif dilakukan secara blind?
·         Outcome telah didefinisikan secara jelas
·         Penilaian outcome dilakukan secara objektif melalui teknik blind terhadap karakteristik dan prognosis pasien

Ya

4.      Jika sub-grup dengan prognosis yang berbeda diidentifikasi, apakah dilakukan penyesuaian terhadap factor prognosis yang penting
·         Dengan multiple regresi analisis dapat dinilai factor yang berpengaruh (confounding factor)

Ya

IMPORTANCE


1.      Seberapa besar outcome ini terjadi untuk jangka panjang?
·         X year survival rate
·         Case fatality
·         Median kelangsungan hidup
·         Survival curve
·         Rekurensi
·         Relaps
·         Remisi

jurnal ini memang tidak melihat outcome jangka panjang tetapi outcome yang segera dan sangat penting bagi neonates (resusitasi dan skor apgar 5 menit)


2.      Seberapa presisi estimasi prognosis?

95% Confidence Interval = p +/- 1.96 x SE

standard Error (SE) = sqrt((p(1-p))/n)
P : proporsi pasien yang mengalami kejadian
N : jumpah pasien





95% CI = 1.0% - 6.7%

APPLICABLE


1.      Apakah pasien dalam penelitian ini serupa dengan pasien kita?
·         Dinilai karakteristik demografis dan klinis pasien kita, bandingkan dengan penelitian

ya

2.      Apakah bukti ini akan memberikan pengaruh penting secara klinis tentang sesuatu yang akan anda tawarkan kepada pasien anda?
·         Apakah bermanfaat mengendalikan factor resiko
·         Do more good than harm

ya

Kesimpulan critical appraisal :
·         Valid
·         Penting
·         Dapat diterapkan

Selasa, 26 Februari 2013

konseling KB


Di susun oleh : Galih Dwi Jayanto, S.ked. @galihDJ_

MEMBUDAYAKAN KONSELING KB
Apa itu konseling KB?
Suatu tindakan interaktif untuk membantu klien untuk memilih dan memutuskan jenis alat kontrasepsi yang tepat sesuai dengan pilihannya
Manfaat :
      Mensukseskan program KB
      Klien puas
      Terjalin komunikasi yang baik
Siapa pemberi konseling Kb?
Non klinik termasuk kader kesehatan
      Pengertian manfaat perencanaan keluarga
      Proses terjadinya kehamilan sehat
      Informasi berbagai alat kontrasepsi
Klinik à dokter, bidan/ bidan desa, perawat
      Tidak lanjutan dari non klinik
      Berdasarkan informed choice à pemilih pintar
Perencanaan keluarga berencana
      Perempuan sudah dapat melahirkan segera setelah mendapat haid pertama
      Kesuburan akan berlangsung sampai mati haid/ menopause
      Kehamilan dan kelahiran terbaik, resiko terendah ibu dan anak adalah umur 20-35 tahun
      Persalinan pertama dan kedua paling rendah resikonya
      Jarak antara dua kelahiran sebaiknya 2-4 tahun
Pemilihan kontrasepsi à sesuai tujuan akseptor KB
 Menunda kehamilan <20 tahun
      Pil, IUD/ AKDR/ Spiral, metode sederhana, implan/susuk, suntik
Menjarangkan kehamilan antara 20-35 tahun
      IUD, suntik, minipil, pil, implan, metode sederhana
Tidak hamil lagi > 35 tahun
      Steril, IUD, implan, suntik, sederhana, pil
Metode amenorea laktasi (MAL)
Menggunakan ASI Eksklusif
      ASI eksklusif, minimal menyusui 8 kali/ hari
      Belum haid setelah melahirkan
      Efektif jika Umur bayi < 6 bulan
      Harus dilanjutkan alkon lainnya
Cara kerja : ASI menunda masa subur wanita
Keuntungan kontrasepsi
      Efektif tinggi (6 bulan pascapersalinan)
      Langsung bekerja saat pemberian ASI
      Tidak mengganggu senggama
      Tidak ada efek samping
      Ibu mandiri tanpa pengawasan medis
      Tidak perlu obat/ alat
      Tanpa biaya
Keuntungan nonkontrasepsi
Untuk ibu
      Mengurangi perdarahan pascapersalinan, mengurangi resiko anemia dan meningkatkan kedekatan ibu dan bayi
Untuk bayi
      ASI meningkatkan kekebalan tubuh, gizi terpenuhi
      Bebas dari kuman yang berasal dari air, susu formula, alat minum bayi (dot)
Keterbatasan
      Perlu persiapan sebelum persalinan agar menyusui dalam 30 menit setelah melahirkan
      Efektif hanya 6 bulan atau jika muncul haid
      Tidak melindungi dari infeksi menular seksual (IMS) seperti Hepatitis B dan HIV/AIDS
Kondom
Adalah sarung karet yang dipasang pada alat kelamin laki laki saat berhubungan untuk mencegah kehamilan/ IMS
Cara kerja
  1. Mencegah sperma bertemu dengan sel telur
  2. Mencegah penularan kuman penyebab infeksi menular seksual/ IMS seperti HIV/AIDS   
Keuntungan kontrasepsi
      Efektif jika digunakan dengan benar
      Tidak mengganggu keluarnya ASI
      Tidak mengganggu kesehatan
      Tidak ada efek samping berbahaya
      murah dan mudah di beli (tidak perlu resep)
      Melengkapi alat kontrasepsi lain, seperti metode MAL
Keuntungan nonkontrasepsi
       Suami aktif ber- KB
      Mencegah penularan IMS
      Mencegah ejakulasi dini pada pria
      Membantu mencegah kanker rahim
      Suami istri bisa berdiskusi
Keterbatasan
      Keefektifan tidak terlalu tinggi
      Keberhasilan sangat tergantung dari cara penggunaan
      Agak sedikit mengganggu hubungan suami istri
      Klien malu untuk membeli di tempat umum
      Sampah kondom menjadi masalah tersendiri
Pil kombinasi
      Pil KB yang didalamnya terdapat 21 pil kombinasi kandungan hormon dan 7 pil tanpa kandungan hormon
Keuntungan
      Efektif tinggi jika rutin di minum
      Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
      Tidak mengganggu senggama
      Siklus haid menjadi teratur, darah haid berkurang, juga mengurangi nyeri saat haid
      Dapat dikonsumsi jangka panjang
      Dapat dihentikan kapan saja, kesuburan segera kembali
Keterbatasan
      Mahal dan harus minum setiap hari
      Mual pada 3 bulan pertama minum
      Perdarahan bercak pada 3 bulan pertama
      Pusing, nyeri payudara
      Berat badan naik sedikit
      Jarang sampai berhenti haid
      Hindari pada wanita menyusui
      Tidak mencegah IMS
Waktu mulai meminum pil
      Setiap saat masa haid
      Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
      Boleh pada hari ke 8 tetepi pada hari ke 8 sampai 14 setiap berhubungan harus menggunakan kondom/ tidak berhubungan dulu
      Setelah melahirkan jika tidak ASI Eksklusif/ setelah keguguran
Aturan khusus
      Jika pil jumlah 28 pil, jika habis maka langsung minum paket pil yg baru
      Jika pil jumlah 21 pil, jika habis tunggu 1 minggu baru minum pil baru
      Bila muntah dalam 2 jam setelah minum, minum pil lagi
      Bila tidak haid segera pergi ke bidan/ puskesmas untuk tes kehamilan
 
Aturan jika lupa
      Lupa 1 pada hari 1-21: hari kedua langsung bisa minum 2 sekaligus tanpa harus menggunakan alat kontrasepsi lain
      Lupa 2/ lebih pada hari 1-21: hari berikutnya meminum dua-dua sampai terkejar kekurangannya dan disarankan memakai alat kontrasepsi lain (kondom)/ sementara tidak berhubungan dahulu
Suntik kombinasi
Suntikan yang mengandung dua kombinasi hormon.
Keuntungan kontrasepsi :
      Resiko terhadap kesehatan rendah
      Jangka panjang
      Efek samping kecil
      Mengurangi jumlah perdarahan
      Mengurangi nyeri haid
      Mencegah kanker rahim dan kanker endometrium
      Mengurangi tumor payudara (jinak)
Keterbatasan
      Siklus haid menjadi tidak teratur, bercak perdarahan sampai 10 hari
      Mual, nyeri kepala, nyeri payudara tetapi akan hilang pd suntikan kedua/ketiga
      Klien harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan
      Berat badan meningkat, mengganggu ASI
      Tidak mencegah IMS
      Kesuburan pulih sdikit melambat
Waktu mulai menggunakan suntikan
  1. Suntikan pertama saat 7 hari siklus haid
  2. Jika diluar 7 hari siklus haid, di sarankan memakai alat kontrasepsi (kondom)/ tidak berhub selama 7 hari kedepan
  3. Bisa disuntik saat tidak haid asal pasti tidak dalam keadaan hamil (syarat no 2 berlaku)
  4. Perlu kunjungan untuk suntik ulang setiap 30 hari
Tanda harus waspada
      Nyeri dada hebat dan nafas sesak/ pendek à konsul bidan/ dokter
      Sakit kepala hebat/ gangguan penglihatan à konsul bidan/ dokter
      Nyeri tungkai hebat à konsul dokter/ bidan
      Tidak terjadi perdarahan selama 7 hari sebelum suntikan ulangan à kemungkinan hamil
Suntikan progestin
Suntikan yang hanya terdiri satu macam hormon, ada yang berlaku 2 bulan dan 3 bulan yang biasanya di suntikkan di daerah bokong.
Keuntungan
      Sangat efektif
      Pencegahan kehamilan jangka panjang
      Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
      Tidak berpengaruh terhadap ASI
      Mencegah tumor jinak pd payudara
      Membantu menceegah kanker endometrium
Keterbatasan
      Gangguan siklus haid : siklus memendek/ memanjang, Perdarahan bisa banyak/ sedikit, siklus tidak teratur/ timbul bercak dan bisa tidak haid sama sekali
      Berat badan meningkat
      Kembalinya kesuburan sedikit terlambat (4 bulan)
Kontrasepsi implant/ susuk
  Suatu alat kontrasepsi yang di pasang di daerah lengan dengan bantuan medis, ada yang bekerja 3 tahun dan ada yang 5 tahun.
Keuntungan
      Efektif tinggi
      Kembalinya kesuburan cepat setelah dicabut
      Bebas pengaruh estrogen à tidak mengganggu ASI
      Dapat di cabut setiap saat
      Mengurangi (nyeri haid, jumlah darah, anemia, endometriosis, kanker endometrium, tumor jinak payudara)
Keterbatasan
      Pola perubahan haid, bercak perdarahan
      Nyeri kepala
      Peningkatan BB
      Rasa mual
      Membutuhkan bantuan medis
      Tidak melindungi dari penularan IMS
Waktu pemasangan
  1. Hari ke 2 – ke 7 siklus haid, jika lebih dianjurkan 7 hari ke depan tidak berhubungan seksual/ dapat memakai kondom
  2. Klien tidak haid bisa dipasang kapan saja asalkan pasti tidak hamil (syarat no 1 berlaku)
IUD/ AKDR/ spiral
      Sangat efektif, berjangka panjang (bisa mencapai 10 tahun)
      Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak
      Memerlukan bantuan medis
      Tidak boleh dipasang pada wanita dengan IMS
Keuntungan
      Efektif tinggi, segera setelah pemasangan
      Jangka panjang dan tidak perlu diganti, tidak perlu mengingat ngingat
      Tidak mengganggu hub seksual
      Tidak mempengaruhi ASI
      Dapat dipasang langsung setelah persalinan/ abortus
Kerugian
      Perubahan siklus haid pada 3 bulan pertama dan akan mulai membaik pada bulan2 berikutnya
      Haid lebih lama dan lebih banyak
      Bercak perdarahan diantara haid
      Saat haid lebih sakit
      Tidak mencegah IMS
Tubektomi : metode bedah sukarela untuk menghentikan kesuburan wanita
      Mengikat tuba/ memotong/ memasang cincin sehingga sperma laki laki tidak bisa bertemu sel telur wanita
      Efektif, tidak berpengaruh terhdp ASI
      Tidak mengganggu senggama
      Efek samping minimal
      Berkurangnya resiko kanker ovarium
Keterbatasan
      Permanen kecuali kembali dilakukan operasi
      Rasa sakit sedikit beberapa saat setelah tindakan
      Tidak melindungi terhadap IMS
      Syarat : usia > 26th, melahirkan > 2, keluarga setuju
Vasektomi
      Tindakan bedah untuk mengikat saluran sperma laki laki
      Sangat efektif
      Tidak ada efek samping jangka panjang
      Efektif setelah 20 ejakulasi/ 3 bulan

Daftar Pustaka
Buku Panduan BKKBN