KATARAK SENIL
Pendahuluan
kalau kamu sudah membaca bab fisiologi penglihatan di judul lain pada blog ini, u pasti sudah bisa menduga dimana letak organ yang terganggu pada katarak ini....yahhhh thats right, letak kelainan organnya bernama LENSA. sebelum bab ini telah di bahas tentang salah satu pada organ refrakta yang kekuatan biasnya terbesar yaitu KORNEA. nah lensa juga gak kalah penting walaupun kekuatan dioptri nya hanya 25D jika dibanding dengan kornea yang 43D tetapi lensa ini mempunyai kelebihan yang sangat bisa membantu dalam adaptasi penglihatan atau akomodasi (see fisiologi penglihatan)..
Definisi
kekeruhan yang terjadi pada lensa.
katarak terbagi menurut usia :
- kongenital (< 1 tahun)
- juvenil (1-20 tahun)
- presenilis (20-50 tahun)
- senilis (> 50 tahun)
sifat lensa :
- bikonveks
- avaskuler
- transparan
- tidak ada reseptor nyeri
- ekuator lensa
- kapsul lensa
- epitel lensa
- serat lamellar konsentris
- korteks
- nukleus
Patofisiologi
emmmm, sebenarnya kalau kita berbicara tentang katarak senil sangat komplek ya dan belum semua nya dapat terekspolor dengan jelas bagaimana patofisiologinya. Tetapi yang perlu kita garis bawahi adalah sesuai dengan perkembangan umur manusia maka lensa semakin berat, semakin tebal dan fungsinya sebagai akomodator juga berkurang. Pembagian secara anatomi lensa terdapat : kapsul lensa pada bagian luar lensa, korteks dan nukleus..kortek yang dekat dengan kapsul yang selalu dapat membelah memperbaharui sel sel nya, sedangkan sel sel yang lama akan terdorong ke dalam, dimampatkan ke bagian nukleusnya dan akhirnya terjadi pengerasan pada nukleus yang disebut dengan sklerosis nuklear.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan lensa keruh tetapi epitel pada lensa yang dipercaya mempunyai pengaruh sebagai sebab terjadinya kekeruhan pada lensa. Tanpa sebab yang belum diketahui dan mungkin oleh faktor degenerasi pada epitel maka epitel lensa menjadi menurun desitas selnya, penjarangan serat selnya dan homeostasis yang memicu penurunan transparansi.
Teori lain berpendapat terdapat penurunan vitamin dan peningkatan oksidasi (oksidasi glutation) serta penurunan antioksidan.
kandungan lensa :
- 65% air
- 35 % protein (histidin, triptofan, metionin, sistein, tirosin)
- kalium
- asam askorbat
- glutation
Gejala dan Tanda
Gejala
- Penurunan ketajaman penglihatan merupakan keluhan yang sering dikeluhkan oleh penderita. Keluhan di rasakan makin lama makin kabur pada penglihatan. Jangan lupa menanyakan apakah pasien melihat seperti tertutupi kabut/ asap/ awan putih
- Silau
- Miopic shift kadang pada orang tua yang presbiopi akan mengeluhkan penglihatan lebih jelas tanpa memakai kacamata seolah olah sembuh dan mendapatkan penglihatan baru. tetapi ini tidak akan bertahan lama dan dapat menjadi buruk setelah beberapa saat kemudian.
- monocular diplopia
- jika terdapat keluhan nyeri pada mata dan terdapat hallo : curiga terdapat glaucoma baik glaukoma simplex atau glaukoma sekunder akibat katarak.
Stadium katarak
- insipien : stadium dini yang kadang pasien belum merasakan adanya penurunan ketajaman penglihatan. Kadang pada pemeriksaan terdapat bercak bercak seperti jari jari roda / spokes of a wheel
- immatur : shadow test positif karena terdapat bayangan iris pada lensa. Pada stadium ini komplikasi tersering adalah galukoma sekunder yang diakibatkan oleh fakomorfik. yahhhh, dari unsur kata aja udah ketebak berarti akibat perubahan bentuk pada lensa. Pada stadium ini terjadi hidrasi lensa meningkat (air banyak masuk ke lensa) sehingga lensa mencembung (intumesensi) dan mendorong iris ke depan sehingga aliran humor aquos terganggu....
- matur : shadow test nya negatif karena lensa sudah keruh total. Pada stadium ini cairan lensa keluar dan lensa seperti bentuk semula
- hipermatur : kortek lensa mencair--> nukleus terjatuh atau menggantung (morgagni), iris menjadi bergetar (tremulans)..Fakolitik : akibat korteks lensa mencair sehingga terdapat partikel partikel lensa yang ikut aliran humor aquos dan dapat menghambat di trabekulum meiswork sehingga aquos terhambat drainase nya-->glucoma sekunder. Fakotoksik : karena partikel lensa yang hancur pada stadium ini dapat di anggap sebagai benda asing dapat menimbulkan reaksi peradangan dan berujung pada uveitis.. Fakotopik : komplikasi yang disebabkan oleh terlepasnya kapsula posterior dari zona zonula yang memfiksasinya.
Terapi
Ada dua macam teknik pembedahan untuk pengangkatan katarak :
- Ekstraksi Katarak Intrakapsuler
Ekstraksi katarak intra kapsuler ( ICCE, intra capsuler catarak ekstraksion ) adalah pengangkatan seluruh lensa sebagai satu kesatuan. Setelah zona dipisahkan, lensa diangkat dengan cryoprobe, yang diletakkan secara langsung pada kapsula lentis. Bedah beku berdasar pada suhu pembekuan untuk mengangkat suatu lesi atau abnormalitas. Insrumen bedah beku bekerja dengan prinsip bahwa logam dingin akan melekat pada benda yang lembab. Ketika cryoprobe diletakkan secara langsung pada kapsula lentis, kapsula akan melekat pada probe.lensa kemudian diangkat secara lembut. Yang dahulu merupakan cara pangangkatan katarak utama, ICCE sekarang jarang dilakukan karena tersedianya teknik bedah yang lebih canggih. - Ekstraksi Katarak Ekstrakapsuler
Ekstraksi katarak ekstracapsuler ( ECCE, extracapsuler catarak ekstraksion ) sekarang merupakan teknik yang lebih disukai dan mencapai sampai 98 % pembedahan katarak. Mikroskop digunakan untuk melihat struktur mata selama pembedahan. Prosedur ini meliputi pengambilan kapsula anterior, menekan keluar nucleus,dan mengisap sisa fragmen kortikal lunak menggunakan irigasi dan alat hisap. Dengan meninggalkan kapsula posterior dan zonula lentis tetap utuh, dapat mempertahankan arsitektur bagi posterior mata, jadi mengurangi insidensi yang serius.
Fakoemulsifikasi
Merupakan penemuan terbaru pada ekstraksi ekstrakapsuler. Cara ini memungkinkan pengambilan lensa melalui insisi yang lebih kecil dengan menggunakan alat ultrason frekwensi tinggi untuk memecah nukleus dan korteks lensa menjadi partikel kecil yang kemudian akan diaspirasi me4lalui alat yang sama yang juga memberikan irigasi kontinus. Teknik ini memerlukan penyembuhan yang lebih pendek dan penurunan insidensi astigmatisme pasca operasi. Pengakatan Lensa
Karena lensa kristalina bertanggung jawab terhadap sepertiga kekuatan fokus mata, maka bila lensa diangkat, pasien memerlukan koreksi optikal. Koreksi ini dapat dilakukan dengan salah satu dari tiga motede:
Kaca Mata Apakia
Mampu memberikan pandangan sentral yang baik. Namun pembesaran 25% sampai 30% menyebabkan penurunan dan distorsi pandangan perifer, yang menyebabkan kesulitan dalam memahami relasi spasial, membuat benda – benda nampak jauh lebih dekat dari yang sebenarnya. Kaca mata ini juga menyabbakan aberasi sferis, mengubah garis lurus menjadi lengkung. Memerlukan waktu penyesuaian yang lama sampai pasien mampu mengkoordinasikan gerakan, memeprrkirakan jarak, dan berfungsi aman dengan medan pandangan yang terbatas. Kaca mata apakia sangat tebal dan merepotkan dan membuat mata kelihatan sangat besar. Lensa Kontak
Jauh lebih nyaman dari kaca mata apakia. Tak terjadi pembesaran yang bermakna (5%-10%), tak terdapat aberasi sferis, tak ada penurunan lapang pandangan dan tak ada kesalahan orientasi spasial. Lensa ini memberikan rehabilitasi visual yang hampir sempurna bagi mereka yang mampu menguasai cara memasang, melepaskan dan merawat dan bagi mereka yang dapat mengenakannya dengan nyaman. Implan Lensa Intraokuler (IOL)
Memberikan alternatif bagi lensa apakia yang tebal dan berat untuk mengoreksi penglihatan pasca operasi. Implan IOL telah menjadi pilihan koreksi optikal karena semakin halusnya teknik bedah mikro dan kemajuan rancang bangun IOL. IOL adalah lensa permanen plastik yang secara bedah diimplantasi ke dalam mata. Mampu menghasilkan bayangan dengan bentuk dan ukuran mata normal.
Operasi katarak sering dilakukan dan biasanya aman. Setelah pembedahan jarang sekali terjadi infeksi atau perdarahan pada mata yang bisa menyebabkan gangguan penglihatan yang serius.
Untuk mencegah infeksi, mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan, selama beberapa minggu setelah pembedahan diberikan tetes mata atau salep. Untuk melindungi mata dari cedera, penderita sebaiknya menggunakan kaca mata atau pelindung mata yang terbuat dari logam sampai luka pembedahan benar-benar sembuh.
Pencegahan
DAFTAR PUSTAKAPencegahan utama adalah mengontrol penyakit yang berhubungan dengan katarak dan menghindari faktor-faktor yang mempercepat terbentuknya katarak.
Menggunakan kaca mata hitam ketika berada di luar ruangan pada siang hari bisa mengurangi jumlah sinar ultraviolet yang masuk ke dalam mata. Berhenti merokok bisa mengurangi resiko terjadinya katarak. Disarankan agar banyak mengkonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung vit.C ,vit.A dan vitamin E
- Vaughan. 2010. Oftalmologi Umum, EGC : Jakarta
- Ilyas, Sidharta. 2010. Ilmu Penyakit Mata.Balai Penerbit FKUI : Jakarta
- Emedicine http://emedicine.medscape.com/article/1210914-overview
Voughan hahah buku dewa..salam koas n thx sharingnya..
BalasHapusMantep nih blog
BalasHapus