DARAH
Halooo semua....sesi
ini saya ingin sedikit berbagi tentang apa itu darah dan komponennya termasuk
ke dalam pokok bahasan mengenai pembekuan darah (hemostasis). Oh ya, dalam blog
ini juga udah ada lho pokok bahasan sedikit tentang mekanisme penyembuhan luka/
wound healing tp dalam judul lain yaaa ....lets play>>>
Ibarat kendaraan ni, darah adalah suatu alat transportasi
kemana saja dan sangat penting karena membawa unsur unsur yg penting bagi
tubuh. Darah terdiri dari dua komponen penting : plasma (suatu cairan sebagai
tempat sel darah) dan kedua sel darah itu sendiri. Darah itu ternyata memegang
8% dari berat tubuh manusia dan terhitung pada wanita sekitar 5 L serta 5.5 L
pada pria. Darah berada dalam suatu saluran seperti halnya air yang berada
dalam selang yang di sebut sebagai pembuluh darah. Nah, pembuluh dari ini
beredar merata ke dalam seluruh tubuh, maka dari itu darah selalu tersebar
merata ke seluruh tubuh. Suatu ketika kalau darah di ambil dari pembuluh darah
dan di taruh di tabung reaksi maka akan cepat membeku, eitssss tapi bisa lho
diberikan cairan untuk memcegah pembekuan darah (contohnya EDTA) sehingga darah
tidak membeku dan hanya sel sel darahnya mengendap di bagian bawah dan plasma
darah berada di atas. Teori ini sebenernya simpel banget lhooo, karena sel
darah mempunyai berat jenis lebih tinggi dari cairan plasma jadi selalu
menempati ruang yang terbawah dan ada cara untuk mempercepat pengendapan ini
dengan di putar/ dipusingkan (di sentrifugasi) .
PLASMA DARAH
Plasma adalah cairan dan 90 % nya terdiri dari air, fungsinya pertama untuk media
transportasi dan kedua sebagai pembawa panas yang dihasilkan dari metabolisme
tubuh serta mampu di keluarkan melalui kulit jika panas tersebut tidak
dibutuhkan tubuh. Komponen kedua plasma
yaitu protein plasma, ada 3 jenis protein plasma yaitu albumin, globulin dan
fibrinogen. Mereka dalam keadaan normal tetap dalam pembuluh darah dan
melakukan fungsi utamanya. Fungsi mereka sebagai dispersi koloid dengan
membentuk tekanan osmotik sehingga mempertahankan volume darah / tidak banyak
cairan plasma yang keluar dari pembuluh dari menuju cairan intersisium (spasial
jaringan).
Selain itu protein
plasma juga sebagai menyangga perubahan PH, menentukan viskositas (kekentalan)
darah (walaupun eritrosit lebih memegang peran ini), serta dalam keadaan
kelaparan protein plasma dapat diuraikan sebagai energi.
Fungsi spesifik protein plasma :
Ø Albumin :
protein plasma terbanyak dan sangat berperan sebagai media transport zat
seperti bilirubin, garam empedu dll
Ø Globulin :
terbagi menjadi alfa, beta dan gama. Alfa dan beta sangat berperan dalam
mengikat hormon tiroid, kelesterol dan zat besi. Sedangakn gamma globulin
sebagai antibodi (imunoglobulin)
Ø Fibrinogen :
ini nihhhh, juru kunci pembekuan darah
Ø Semua protein disintesis atau di buat di hati tetapi untuk gamma globulin
di sintesis di limfosit, salah satu dari sel darah putih.
Komponen ketiga plasma adalah
elektrolit yang sangat berguna dalam eksitabilitas membran, distribusi osmotik
cairan intrasel dan ekstra sel serta menyangga perubahan PH. Komponen lainnya
berupa zat nutrisi, zat sisa, gas dan hormon yang akan dibahas di bab lain
dalam blog ini.
ERITROSIT
Rata rata nih dalam setiap mililiter darah terdapat sekitar 5 juta sel darah merah (5 juta/ mm3). Yuk mari kita bayangkan sejenak bentuk eritrosit, kalian pasti tahu kan bentuk donut??yah eritrosit itu seperti itu tetapi tengahnya tidak lubang tetapi gepeng (lempeng bikonkaf dengan diameter 8 um, tepi luar tebal 2um dan tengahnya tebal 1 um). Morfologi eritrosit ini memudahkan fungsinya sebagai alat angkut O2. Ciri unik berikutnya, kelenturan sehingga memudahkan si eri lewat pembuluh darah yang sempit tanpa mengalami kerusakan / ruptur. Kenapa si eri bisa mengangkut O2 itu dikarenakan memiliki hemoglobin alias HB. Molekul HB mempunyai dua bagian : globin, suatu rantai protein polipeptida dengan empat rantai dan hem, merupakan non- protein yang mengandung besi dan terikat pada setiap rantai polipeptida. Terdapat empat rantai polipeptida (empat heme) sehingga setiap unit mampu mengangkut empat molekul O2.. ada fenomena seru nih teman teman, jadi HB itu merupakan zat warna karena kandungan besi. Ketika besi mengikat O2 maka akan tampak kemerahan tetapi akan terlihat kebiruan jika dalam keadaan deoksigenasi.
Rata rata nih dalam setiap mililiter darah terdapat sekitar 5 juta sel darah merah (5 juta/ mm3). Yuk mari kita bayangkan sejenak bentuk eritrosit, kalian pasti tahu kan bentuk donut??yah eritrosit itu seperti itu tetapi tengahnya tidak lubang tetapi gepeng (lempeng bikonkaf dengan diameter 8 um, tepi luar tebal 2um dan tengahnya tebal 1 um). Morfologi eritrosit ini memudahkan fungsinya sebagai alat angkut O2. Ciri unik berikutnya, kelenturan sehingga memudahkan si eri lewat pembuluh darah yang sempit tanpa mengalami kerusakan / ruptur. Kenapa si eri bisa mengangkut O2 itu dikarenakan memiliki hemoglobin alias HB. Molekul HB mempunyai dua bagian : globin, suatu rantai protein polipeptida dengan empat rantai dan hem, merupakan non- protein yang mengandung besi dan terikat pada setiap rantai polipeptida. Terdapat empat rantai polipeptida (empat heme) sehingga setiap unit mampu mengangkut empat molekul O2.. ada fenomena seru nih teman teman, jadi HB itu merupakan zat warna karena kandungan besi. Ketika besi mengikat O2 maka akan tampak kemerahan tetapi akan terlihat kebiruan jika dalam keadaan deoksigenasi.
Fungsi lain HB
·
Mengikat
CO2 : membawa karbon dioksida dari jaringan menuju ke paru paru.
·
Mengangkut
ion Hidrogen asam (H) yang di produksi oleh co2 pada tingkat jaringan sehingga
menyangga keasaman
·
Carbon
monoksida (CO). Zat ini dalam keadaan normal tidak terdapat di dalam darah
tetapi suatu saat jika terhirup dapat mengikat HB secara membabi buta melebihi
ikatan HB dengan O2 sehingga terjadilah yang dinamakan keracunan carbon
monoksida
Eritrosit tidak memiliki inti/
nukleus, organel ataupun ribosom. Eritrosit mempunyai sedikit enzim glikolitik
yang berguna dalam pembentukan ATP karena eritrosit tidak memiliki mitokondria
jadi O2 yang diangkutnya tidak bisa dia gunakan sebagai sumber energi. Enzime
kedua adalah Karbonat anhidrase, penting bagi pengangkutan co2. Sebelum di
angkut, Co2 di ubah menjadi HCO3- (ion bikarbonat) yang merupakan bentuk
terbanyak co2 yang terikat dalam HB.
Total eritrosit dalam pembuluh dalam
manusia bisa menjadi 25 sampai 30 triliun namun sayang nya berumur pendek dan harus
secara kontinue di gantikan dengan kecepatan 2-3 juta sel / detik. Umur
eritrosit adalah 120 hari, semakin tua umurnya membran sel menjadi rapuh dan
rentan ruptur ketika memasuki Pembuluh darah yang sempit. Ketika eritrosit
memasuki kapiler limpa yang sangat
sempit dan berkelok kelok, maka eritrosit rapuh akan hancur disitu. Limpa
merupakan organ yang terletak di regio abdomen kiri atas berfungsi sebagai
tempat penyimpanan trombosit dan mengandung banyak limfosit. Setelah di
hancurkan maka sel darah merah harus digantikan oleh sumsum tulang (tempat
eritropoesis). Berikut akan saya ceritakan mengenai sedikit mekanisme
pembentukan darah, ketika terjadi penurunan penyaluran O2 ke ginjal, maka
ginjal akan mengeluarkan hormon eritropoetin yang akan merangsang sumsum tulang
merah membentuk eritrosit. Eritropoetin bekerja pada pada turunan sel sel bakal
yang belum berdiferensiasi yang telah berkomitmen menjadi sel darah merah.
Setelah perfusi O2 kembali normal maka sekresi hormon eritropoetin akan
berhenti. Selain faktor eritropoetin ternyata homon seks pria
(testosteron) berperan dalam eritropoesis terbukti bahwa hematokrit pada laki
laki lebih tinggi dibandingkan dengan wanita.
Anemia
·
Defisiensi zat gizi. ADB (anemia
defisiensi besi) akibat kekurangan dalam makanan ataupun gangguan absorsi dalam
sistem digestifus. Jumlah eritrosit yang di produksi biasa/ tetap tetapi lebih
kecil dan mudah rapuh dengan kadar HB yang terkandung lebih sedikit sehingga
morfologi terdapat gambaran mikrositik hipokromik. Asam folat adalah keluarga
dari vitamin B yang berfungsi membentuk DNA untuk pembelahan sel bakal dan
pematangan eritrosit. Apabila pasokan asam folat kurang, eritrosit yang
dibentuk lebih sedikit dan bentuk lebih besar dan lebih rapuh.
·
Anemia pernisiosa akibat
ketidakmampuan penyerapan vit B12. Sebenernya vitamin ini ada banyak dalam
makanan tetapi masalahnya adalah defisiensi faktor intrinsik yang di keluarkan
oleh dinding lambung. Morfologi A. Pernisiosa sama dengan anemia defisiensi
asam folat. Pada anemia pernisiosa dilakukan penyuntikan vitamin B12.
·
Anemia aplastik disebabkan oleh
kegagalan sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah yang adekuat, walaupun
jumlah semua bahan untuk pembentukan tersedia. Penurunan kemampuan sumsum
tulang dapat diakibatkan oleh zat toksik (benzen, arsen, klorampenikol) dan
suatu radiasi sinar X.
·
Anemia ginjal disebabkan oleh
penyakit ginjal
·
Anemia hemoragik oleh kehilangan
darah secara kronik, dapat diberikan transfusi
·
Anemia hemolitik
Polisitemia
Keadaan sel dalam merah yang beredar meningkat
·
Polisitemia primer/ vera/ sejati :
karena organ eritropoesis terdapat tumor, biasanya mencapai 11 ribu/mm3
·
Polisitemia sekunder/ fisiologis :
pada orang di dataran tinggi dengan kadar O2 rendah sehingga membutuhkan banyak
HB sebagai mekanisme kompensasi.
·
Polisitemia relatif : terjadi pada
kehilangan cairan tanpa kehilangan eritrosit seperti pada kasus dehidrasi,
keringat berlebih, atau diare berat.
LEUKOSIT/ SEL DARAH PUTIH
Terdapat dua kelompok besar leukosit
1. Granuler polimorfonukleus : sel
leukosit yg mengandung granula dan banyak bentuk inti. Anggota : eosinfil,
basofil dan neutrfil
2. Aganulosit mononuklear : tidak
bergranula dan mempunyai satu bentuk inti. Anggota : monosit (inti seperti
ginjal) dan limfosit (leukosit terkecil dengan inti bulat besar).
Produksi : granulosit dan monosit
hanya di bentuk di sumsum tulang merah sama seperrti halnya eritrosit dan
trombosit. Sedangkan limfosit di bentuk di jaringan limfoid (ex : limfe dan
tonsil). Sebenernya dahulu limfosit juga dibentuk di sumsum merah tetapi
terdapat limfosit yang berdiam di jaringan limfoid dan akhirnya menjadi
prekursor pembentukan limfosit baru.
Jumlah normal leukosit adalah
7.000/mm3 dan berikut persebarannya pada keadaan normal :
Granulosit PMN
|
Agranolosit mononukleus
|
·
Nuetrofil
60-70%
|
·
Limfosit 25-33
%
|
·
Eosinofil 1-4%
|
·
Monosit 2-6%
|
·
Basofil 0,25-0.5%
|
|
*sekarang sudah di temukan hormon granulocyte
colony stimulating factor yang baru baru ini digunakan untuk meningkatkan
sistem imun pada penderita kanker
Neutrofil
adalah spesialis fagosit yang akan berespon pada awal peradangan terutama oleh
infeksi bakteri. Eosinofil spesifik
pada reaksi alergi/ hipersensitifitas dan infestasi parasit, walaupun parasit
itu tidak dapat di fagosit tetapi dimungkinkan eosinofil akan menempel pada
dinding parasit dan mengeluarkan zat yang menjadi toksik bagi parasit. Basofil mempunyai struktur dan fungsi
mirip dengan sel mast yang sama sama mempunyai histamin dan heparin. Histamin terlibat
pada reaksi hipersensitifitas, sedangkan heparin sebagai pembersih lemak dari darah
serta sebagai pencegah pembekuan darah. Monosit
di keluarkan sebagai sel imatur oleh sumsum tulang dan berada di pembuluh darah
dalam 2-3 hari kemudian bermigrasi ke jaringan menjadi bentuk yg lebih besar
dan bersifat fagositik (makrofag). Makrofag
mempunyai umur berbulan bulan sampai tahunan kecuali mati ketika bekerja. Terdapat dua jenis Limfosit yaitu limfosit B dan limfosit T. Limfosit B menghasilkan
antibodi dan beredar di dalam darah, antibodi berikatan dengan benda asing dan memberikan
sinyal destruksi. Limfosit T tidak menghasilkan antibodi tetapi berespon secara
langsung terhadap sel sel sasaran
spesifik melalui suatu proses yang dikenal sebagai respon imun yang
diperantarai sel (seluler).
* sistem pertahanan
tubuh akan dibahas tersendiri (next time yaaaaa)
TROMBOSIT DAN HEMOSTASIS
Trombosit
Sesuai gambar di atas trombosit merupakan fragmentasi/
potongan dari sel megakariosit. Megakariosit di bentuk dari sel bakal yang
belum berdiferensiasi. Jumlah normal trombosit adalah 150.000 – 350.000/mm3.
Trombosit berumur sekitar 10 hari dan kemudian akan di musnahkan oleh makrofag
yang berada di ilmfe dan hati kemudian digantikan dengan sel yang baru. Tidak
seperti leukosit yang dapat keluar dari pembuluh darah, trombosit hanya dapat
disimpan di rongga rongga limpa yang terisi darah dan akan dikeluarkan jika
dibutuhkan atau saat simpatis bekerja yg mengakibatkan kontraksi limpa.
Trombosit memang tidak mempunyai inti seperti hal nya eritrosit tetapi
trombosit mempunyai organel dan aktin miosin sehingga mempunyai kemampuan sekretorik(di
simpan dalam granul granul sel) dan kontraksi yg berguna untuk hemostasis.
Hemostasis
Adalah penghentian perdarahan dari suatu pembuluh darah yang
rusak. Syarat terjadi perdarahan adalah terjadi kerusakan pembuluh dan tekanan
didalam pembuluh darah harus lebih besar sehingga memungkinkan keluarnya darah
dari pembuluh darah.
Ketika suatu cidera yang mengakibatkan kerusakan pembuluh
darah, maka pembuluh darah akan berespon dengan kontriksi dan di tambah dengan
efek simpatis sebagai vasokonstriktor. Hal ini disebut dengan spasme vaskuler (endotel
saling melekat satu sama lain) yang akan menghambat aliran darah. Pada keadaan
normal trombosit tidak menempel pada endotel tetapi akan mendapat sinyal ketika
terjadi kerusakan dan menempel pada jaringan kolagen serta fibrosa dibawah
jaringan cidera. Setelah menempel maka trombosit akan mengeluarkan zat kimia yg
tersimpan dalam granulnya. Salah satu zat kimia itu adalah Adenosin difosfat (ADP) yang membuat permukaan trombosit menjadi
lengket sehingga trombosit yang beredar akan mudah menempel dan begitu
seterusnya. Kemudian membran sel trombosit juga mengeluarkan trmboksan A2 yang
akan berikatan dengan prostaglandin sehingga semakin memicu agegrasi trombosit
dan pengeluaran ADP. Mengapa endotel
normal tidak terjadi agegrasi trombosit, hayoooo??? Karena ternyata sel endotel normal akan
mengeluarkan prostasiklin sebagai zat kimia penghambat agegrasi trombosit.
Aksi agegrasi trombosit, berfungsi :
1. Aktin dan miosin dalam trombosit
berkontraksi dan membuat sumbatan trombosit semakin kuat
2. Sumbat trombosit juga mengeluarkan
vasokonstriktor seperti serotonin, epinefrine dan tomboksan A2 sehingga memperkuat
spasme vaskuler.
3. Sumbat trombosit mengeluarkan zat
yang berguna untuk koagulasi darah, sebagai langkah hemostasis berikutnya.
*kadang perdarahan kecil cukup dengan sampai
tahap sumbat trombosit tetapi pada kondisi yang lebih serius perlu langkah
hemostasis berikutnya yaitu koagulasi darah
Koagulasi darah adalah transformasi cairan menjadi gel padat.
Ketika terjadi agegrasi trombosit,
maka mengeluarkan PF3 (fodfolipid trombosit) merupakan faktor X yang akan
mengaktifkan protombin menjadi trombin. Pada akhir koagulasi, fibrinogen yang
merupakan protein plasma dihasilkan oleh hati akan di ubah menjadi fibrin
longgar oleh trombin. Fibrin longgar akan menempel di atas sumbat trombosit dan
akan diubah menjadi fibrin yang stabil oleh factor XIIIa.
Fungsi trombin :
1. Mengaktifkan faktor XIIIÃ XIIIa
2. Meningkatkan agegrasi trombosit
3. Umpan balik positif untuk memperkuat
pembentukannya kembali
Jalur/ kaskade pembekuan darah dapat dicetuskan oleh jalur
instrinsik maupun jalur ekstrinsik.
·
Jalur
intrinsik merupakan reaksi koagulasi ketika berkontak dengan endotel yang
cidera
·
Jalur
ekstrinsik akan terjadi jika darah yang keluar pembuluh darah berkontak dengan
jaringan.
·
Plasma
adalah cairan darah yang masih mengandung fibrinogen, sedangkan serum adalah
plasma darah yang sudah tidak mengandung fibrinogen
·
Plasmin
fibrinolitik melarutkan bekuan dan mencegah pembentukan bekuan berlebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar